Semenjak penggunaan mesin
berbahan bakar fosil digunakan, hampir setiap hari minyak bumi dikonsumsi oleh
manusia. Ladang-ladang minyak didirikan, pom bensin banyak dibangun dipinggir
jalan, mobil-mobil diproduksi setiap hari, dan masih bayak lagi hal-hal lainnya
yang memanfaatkan minyak bumi sebagai bahan bakar. Kita sangat merasa terbantu
sekali dengan adanya minyak bumi ini.
Tetapi, tanpa kita sadari,
konsumsi akan minyak bumi semakin tinggi. Semua orang berebut untuk mendapatkan
bahan bakar minyak. Dan kita akhirnya lupa dengan satu hal yang penting, yaitu
dampak penggunaan minyak bumi. Kita terlalu asyik untuk memikirkan cara
menggunakan bahan bakar minyak tanpa berfikir dampak penggunaanya. Dan akhirnya
kita semua tahu dampaknya adalah polusi udara dan pemanasan global.
Udara dikota-kota industri sangat
kotor dengan banyaknya asap hitam hasil pembakaran di pabrik-pabrik. Udara
semakin panas sehingga menyebabkan berbagai dampak lingkungan hidup. Es di
kutub selatan dan di Greenland mulai mencair. Itulah berbagai akibat yang
terjadi karena eksploitasi besar-besaran minyak bumi.
Mengapa semua itu bisa terjadi?
Polusi udara sebenarnya adalah hal yang wajar terjadi dalam dunia ini. Sebelum
adanya manusia polusi terjadi akibat letusan gunung berapi yang mengotori
udara. Hanya saja, yang membuat polusi udara menjadi berbahaya adalah jka kadarnya
terlalu tinggi tanpa diimbangi dengan pembersihan udara. Tumbuhan dapat
mengurangi polusi karbon dioksida dengan proses fotosintesis. Tetapi jumlah
karbon dioksida yang ada di atmosfer sekarang tidak sebanding dengan jumlah
karbondioksida yang diserap oleh tumbuhan. Hal itu menyebabkan karbon dioksida
berkumpul di atmosfer dan diudara sehingga terjadi polusi. Dengan peningkatan
karbon dioksida juga menyebabkan suhu bumi meningkat karena karbon dioksida
adalah salah satu gas rumah kaca.
Setelah manusia mulai menyadari
dampak penggunaan bahan bakar fosil yang dapat membahayakan, manusia mulai
berfikir untuk mencari bahan bakar alternatif, Tetapi apakah bahan bakar
alternatif lain yang diusulkan ini dapat efektif? Kita ambil contoh saja bioetanol
yang berasal dari jagung. Jika saja kita menggunakan etanol dari jagung ini,
maka diperlukan berapa juta hektar lahan jagung untuk memenuhi kebutuhan
manusia? Itu akan mengakibatkan dampak lain yaitu berkurangnya lahan tempat
tinggal dan lahan hutan. Orang akan membuka hutan dan menjadikannya lahan
jagung. Tentunya itu merusak lingkungan bukan?
Yang saya sarankan adalah penggunaan bahan bakar yang dapat diperbaharui dan terdapat di alam ini tanpa
perlu menciptakannya. Kita ambil contoh energi matahari. Memang penggunaan
energi matahari masih jarang karena mahalnya biaya untuk mendapatkannya. Jadi
kita harus bagaimana dong? Yang bisa kita lakukan sekarang adalah hemat, hemat,
dan hemat. Jika kita ingin bepergian, pilihlah kendaraan angkutan umum karena tentunya
akan dapat menggunakan bahan bakar lebh hemat dibandingkan kendaraan pribadi.
Misalnya satu bis dapat menampung 100 orang dan mobil hanya bisa menampung 5
orang. Maka jika ada 100 orang ingin bepergian cukup dengan satu bis saja kan?
Tetapi jika dengan mobil pribadi memerlukan 20 mobil yang artinya konsumsi
bahan bakar untuk 20 mobil akan jauh lebih banyak dibandingkan dengan satu bis
saja.
Hal itulah yang paling penting
sekarang. Rata-rata kita malu naik bis dan merasa hebat dengan menaiki mobil. Padahal
hal itu adalah hal yang keliru dilihat dari segi lingkungan hidup. Ada orang
yang untuk pergi ke warung saja menggunakan mobil dibandingkan jalan kaki. Itu
sungguh keterlaluan bukan? Jadi tanamkanlah pada diri kita untuk selalu
menghemat BBM. Jangan cuma memikirkan masalah gengsi saja. Kita harus bersatu
untuk menjadikan bumi ini indah kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar